Mangga dari Ibu

"Ibu adalah segalanya. Ia adalah kehidupan. Mengusik ibu, sama artinya dengan menyoal eksistensi kita. Menghormati ibu, berarti menghormati kehidupan. Jika ada perbedaan, mari kembali bertanya pada Ibu, adakah yang keliru dalam perjalanan hidup kita?
Sebaik-baiknya nasihat adalah nasihat Ibu."

Sabtu kemarin, saya dikabari petugas travel agent, kalau saya mendapat paket kiriman dari Gunungkidul. Saya ambil, ternyata satu kardus mangga (Jawa: pelem) kiriman Ibu saya. Jumlahnya tak seberapa, harganya pun pasti tak mahal. Kita sedang musim mangga, enak dan manis.

Ibu saya pasti paham kalau ongkos kirim lebih mahal dibanding harga mangga itu. Tapi Ibu saya menukas, biar saya merasakan mangga panen sendiri. Mungkin satu-satunya pohon mangga yang tersisa, yang sejak kecil setia memberi kami buahnya. Pandemi tak memungkinkan kami bertatap muka secara fisik, dan seperti biasa, mencicipi buah mangga yang dikupas dengan penuh rasa sayang.

Pandemi ternyata menjadi mesin waktu yang membawa kami ke masa lalu. Ingatan akan kasih sayang ibu yang tiada tara, tak tergantikan. Saya merasa kembali menjadi anak kecil, meski masa lalu saya di pedalaman Gunungkidul tak memberi ruang untuk bermanja. Kini, ibu memanjakan saya dengan perhatiannya. Membuat saya kembali bercermin menjadi anak kecil, tanpa prasangka.

Kasih sayang orang tua tak terbatas, pula kasih kita buat anak-anak yang kita cintai. Melalui istri, sosok ibu itu hadir tiap hari, dalam sapaan dan usapan penuh kasih pada buat hati.

Melalui buah mangga, kesukaan saya pelem kweni dan pelem gadung, Ibu setia menghadirkannya tanpa diminta. Itulah cinta seluas-luasnya. Tuhan mengajari kita banyak hal tentang kebaikan, kenapa sebagai manusia kita kerap begitu mudah tersulut syahwat untuk saling benci dan murka?

Ibu adalah segalanya. Ia adalah kehidupan. Mengusik ibu, sama artinya dengan menyoal eksistensi kita. Menghormati ibu, berarti menghormati kehidupan. Jika ada perbedaan, mari kembali bertanya pada Ibu, adakah yang keliru dalam perjalanan hidup kita? Sebaik-baiknya nasihat adalah nasihat Ibu.

Ibu, aku rindu padamu. Doaku, engkau sehat dan bahagia selalu. Teruslah tersenyum biar dunia ini damai. Agar para pendaku kuasa luluh oleh air mata cinta....

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *